Serunya Menyusuri Lereng Gunung Merapi dengan Naik Jeep

Rabu, 27 Desember 2017 - 00:30 WIB
Serunya Menyusuri Lereng...
Serunya Menyusuri Lereng Gunung Merapi dengan Naik Jeep
A A A
YOGYAKARTA - Yogyakarta memang telah menjadi salah satu magnet wisata di Indoensia. Di tangan warga Yogyakarta, apapun bisa dikemas menjadi paket wisata yang menarik. Tak terkecuali sisa-sisa bencana alam.

Merapi adalah salah satu buktinya. Semburan awan panas di lereng Merapi saat ini menjadi paket wisata yang menarik, vulcano tour. Dengan mengendarai jeep, wisatawan bisa melihat sisa-sisa keganasan awan panas atau yang biasa disebut wedus gembel oleh warga sekitar gunung tersebut.

Naik jeep keliling Merapi sungguh pengalaman yang sangat mengasyikkan. KORAN SINDO bersama rombongan jurnalis dari Jakarta beberapa waktu lalu mendapat kesempatan menjelajahi Merapi dengan jeep jenis Hardtop. Setiap mobil maksimal bisa dinaiki oleh empat penumpang, lima dengan sopir. Cuaca yang panas dan berdebu tidak menghalangi untuk menikmati wisata di ujung utara Kota Yogyakarta ini.

Beberapa kali rombongan kuli tinta ini berteriak-teriak kegirangan campur ketakutan lantaran Yudi, 37, pengemudi Hardtop dari Merapi Land Cruiser Community (MLCC) beberapa kali melakukan manuver ekstrim. Driver-driver yang lain juga melakukan hal yang sama. Dua kali rombongan Jurnalis dari Jakarta yang diangkut menggunakan lima hardtop ini diajak bermanuver ekstrim.

Yang pertama saat di Bungker Kaliadem. Di tempat ini, Yudi memacu kencang kendaraannya sambil berputar-putar selama sekitar 15 menit. Sensasi yang dirasakan sugguh menegangkan dan mengasikan. Manuver yang sama dilakukan driver MLCC di halaman parkir bekas rumah Mbah Maridjan.

“Semakin kita teriak-teriak histeris, driver-nya makin kencang memacu mobilnya. Ngeri, tapi sumpah asyik banget,” ujar Christine salah satu jurnalis.

Selain manuver ekstrim dalam perjalanan, driver hardtop sengaja mencari jalan yang curam. Sehingga beberapa kali posisi kendaran miring. Meski demikian justru ini menambah sensasi yang luar biasa. Pemandangan ratusan jeep yang hilir mudik dan macet menuju puncak Merapi juga tak kalah indahnya.

Meski harga paket yang ditawarkan lumayan menguras isi kantong namun sebanding dengan sensasi yang diberikan. Apalagi satu hardtop bisa dinaiki oleh empat orang, sehingga jika dihitung-hitung harga itu tidak terlalu mahal.

“Paket short dibanderol Rp350.000 dan paket long dibanderol Rp550.000. Yang membedakan adalah banyaknya objek wisata yang di kunjungi,” ujar Yudi.

Jika kita mengambil paket long maka hampir semua objek wisatwa di kawasan ini bisa dikunjungi mulai The Lost World, bunker di Kaliadem, rumah Mbah Mardijan, museum erupsi Merapi dan lain sebagainya.

Yudi mengaku sudah hampir empat tahun menjadi sopir jeep di kawasan wisata lereng Merapi. Setiap hari Yudi berada basecamp MLCC yang berada di samping pos masuk Umbulharjo untuk menunggu giliran menarik penumpang. Di MLCC ini ada 45 jeep hardtop. MLCC memang hanya menyediakan kendaraan khusus jenis hardtop.

“Kalau MLCC khusus hardtop, tapi di kawasan Merapi ini ada sekitar 26 kelompok dengan jenis kendaraan yang berbeda-beda, ada jeep wilis, hardtop, katana dan lain sebaginya,” papar Yudi.

Setiap hari libur ratusan kendaraan jeep ini beroperasi. Ada sekitar 700 kendaraan yang melayani pengunjung. Yudi mengaku bisa sampai empat kali mengangtar pengunjung jika sedang ramai atau musim liburan. Selain paket short, medium dan long, MLCC juga melayani paket sunrise. Pengunjung bisa melihat matahari terbit, biasanya perjalanan di mulai pada pukul 04.00 WIB dinihari.

Meski sangat menyenangkan, agar wisata Anda nyaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika berwisata menggunakan jeep di volcano tour ini. Karena cuaca cukup panas anda disarankan menggunakan masker dan kacamata untuk melindungi diri dari debu dan pasir yang berterbangan ketika sedang mengikuti perjalanan lava tour Merapi ini. Biasanya setiap mobil juga menyediakan masker untuk penumpangnya.

Anda juga disarankan jaket atau sunblock, meski udaranya terkesan sejuk, namun paparan sinar matahari secara langsung selama berjam-jam bisa membuat kulit gosong. Rute yang dilalui juga sangat terjal sehingga tidak disarankan bagi ibu hamil.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1409 seconds (0.1#10.140)